Air Terjun Madakaripura adalah salah satu air terjun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di Desa Sapeh, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Aliran sungai dari air terjun Madakaripura sekaligus menjadi batas wilayah antara Kabupaten Probolinggo dengan Kabupaten Pasuruan. Menurut penduduk setempat, Madakaripura berarti ‘tempat terakhir’ yang diambil dari cerita pada jaman dahulu. Konon Patih Gajah Mada, seorang panglima dari kerajaan Majapahit, menghabiskan akhir hayatnya dengan bersemedi di lokasi air terjun ini, yakni di sebuah goa pada air terjun utama. Cerita ini didukung dengan adanya arca Gajah Mada di tempat parkir area tersebut.
Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 200 meter dan berbentuk ceruk yang dikelilingi tebing - tebing yang menjulang tinggi yang meneteskan air membentuk tirai pada seluruh bidang tebingnya seperti layaknya sedang hujan. Tiga di antaranya bahkan mengucur deras membentuk air terjun lagi. Ada sekitar lima terjunan air di lokasi ini dengan air terjun utama berada di ujung sebuah ruangan berbentuk lingkaran berdiameter sekitar 25 meter. Di balik air terjun utama terdapat sebuah goa dimana untuk mencapainya sangat sulit karena harus melewati kolam air seluas 25 m2 yang ada tepat di bawah air terjun tersebut. Kedalaman kolam ini sekitar 7 m dan memiliki arus air yang sangat deras.
Untuk menuju lokasi air terjun, dari tempat parkir anda harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 1,5 kilometer menyusuri lembah yang dikelilingi tebing tebing curam, melewati jalan berbatu dan beberapa kali menyeberangi sungai. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi pemandangan yang sangat indah, dan kelelahan anda akan terbayar begitu tiba di lokasi air terjun nya. Sebenarnya pernah dibangun jalan beton dan jembatan, tetapi banjir dan tanah longsor beberapa tahun yang lalu membuat sebagian besar jalan beton rusak dan tidak bisa lagi digunakan. Akan ada banyak penduduk setempat yang (dengan sedikit memaksa) menawarkan jasa untuk memandu anda sampai ke lokasi air terjun, dengan tarif rata rata sekitar 50 ribu rupiah. Jalan setapak yang sudah sangat jelas dan kedalaman sungai yang tidak lebih dari lutut orang dewasa sebenarnya cukup mudah untuk ditempuh meskipun tanpa jasa pemandu. Tetapi setidaknya cerita cerita dan informasi yang mereka berikan cukup berguna untuk lebih mengenal air terjun Madakaripura ini.
Sepatu tahan air atau sendal gunung akan sangat berguna di sini karena anda harus beberapa kali menyeberangi sungai. Begitu tiba di ujung perjalanan, sekitar 100 meter sebelum air terjun utama, anda harus berjalan tepat di bawah beberapa air terjun kecil yang bisa membuat anda basah kuyub. Tetapi anda tidak perlu khawatir karena akan ada banyak persewaan jas hujan, payung, hingga jasa penitipan barang jika anda tidak ingin barang bawaan anda basah.
Tiket masuk air terjun Madakaripura sangat murah yakni 3000 rupiah per orang, tetapi siap siap saja untuk merogoh kocek lebih dalam. Ketika anda akan pulang, anda akan terkejut melihat kendaraan anda yang menjadi lebih bersih dari sebelumnya. Saat anda mengunjungi air terjun, tanpa anda minta kendaraan anda akan dicuci oleh warga sempat yang kemudian akan meminta imbalan sebesar 10 ribu rupiah untuk mobil dan 5 ribu rupiah untuk motor. Untuk yang sedang berwisata mungkin ini cukup menyenangkan, tetapi untuk supir atau pemandu wisata ini bisa jadi menjengkelkan karena harus mengeluarkan biaya ekstra.
Saat musim hujan, wisata Madakaripura kerap kali tidak bisa dikunjungi. Lokasinya yang berada di dasar lembah sangat membahayakan jika tiba tiba terjadi banjir, karena tidak ada tempat tinggi yang aman untuk menyelamatkan diri. Menurut mitos warga setempat, satu satu nya tempat aman jika tiba tiba terjadi banjir adalah batu besar yang menjadi tempat pertapaan Gajah Mada yang terletak tepat di depan air terjun utama.
Mitos lain menyebutkan air dari air terjun kecil di sebelah air terjun utama jika diminum dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sedangkan sepasang air terjun yang berada di tengah perjalanan menuju air terjun utama, dipercaya debit airnya tidak pernah berkurang meskipun dalam musim kemarau panjang sekalipun. Air dari air terjun inilah yang dialirkan hingga ke rumah rumah warga setempat, melalui pipa pipa yang sudah diatur sedemikian rupa.
Berwisata ke Madakaripura akan lebih lengkap jika dilanjutkan dengan mengunjungi gunung Bromo, atau juga sebaliknya. Lokasinya berada pada jalur menuju Bromo via Tongas, Probolinggo. Selepas dari air terjun Madakaripura, anda bisa melanjutkan perjalanan menuju desa Wonokitri dan kemudian bermalam disana. Keesokan paginya anda bisa menyewa jeep untuk menikmati Sunrise Bromo di puncak Penanjakan, dan mengunjungi kawah Bromo.
Source : Perjalanan Pribadi ; Google Site.